Kesan pertama ikut pelatihan UMKM: Dari awam jadi yakin bisa.
Setelah izin edar SPP-IRT keluar dan sertifikat Halal dari MUI Jawa Tengah kami terima, jalan usaha kami terasa mulai terbuka lebih lebar. Undangan demi undangan pelatihan UMKM mulai berdatangan. Dulu, aku sempat merasa asing dan minder, tapi rasa ingin tahuku justru semakin besar.
Salah satu momen yang paling kuingat adalah saat ikut pelatihan branding di Semarang. Narasumbernya Mas Arto Subianto, datang jauh-jauh dari Jakarta. Waktu itu aku duduk di barisan tengah, sambil terus berpikir, “Wah… bisa nggak ya aku ngikutin ini semua?” Tapi begitu pelatihan berjalan, aku mulai merasakan sesuatu yang berbeda: semangat!
"Dari kiri: kami berlima kelihatan serius, padahal baru aja kenyang makan siang 😂. Yang paling kanan itu Mas Arto Subiantoro — ngebahas branding-nya bikin otak 'ngecas', hati ikut sumringah!"
Melihat teman-teman UMKM lain yang penuh optimisme, aku justru merasa makin yakin. Mereka semua ternyata juga memulai dari bawah, bahkan ada yang lebih susah dari aku. Tapi mereka berani belajar, berani berubah, dan terus berproses.
Mulai dari situ, aku dan istriku sepakat membagi tugas. Kalau pelatihannya seputar mutu produk, keamanan pangan, atau peningkatan kualitas produksi—istri yang berangkat. Tapi kalau urusannya branding, pemasaran, dan manajemen keuangan—aku yang maju. Kami saling melengkapi.
Yang paling berkesan, tentu saja… pertemuan-pertemuan dengan orang-orang positif. Obrolan singkat di sela pelatihan, saling tukar cerita perjuangan, dan rasa saling dukung antarpelaku usaha kecil itu—semuanya bikin hatiku hangat.
“Bertemu orang-orang positif dan semangat dalam pelatihan menjadi momen yang mengubah cara pandangku soal usaha. Belajar bareng, tumbuh bareng.”
Aku mulai menyadari, ternyata dunia usaha itu nggak harus dijalani sendirian. Ada komunitas, ada teman seperjuangan, dan yang paling penting… ada semangat untuk tumbuh bersama.